Review Pertemuan Mata Kuliah Pancasila ke 3 : Nilai-nilai ketuhanan

Assalamualaikum wr.wb

Pagi hari ini saya ditemani segelas coklat hangat yang sejak malam menemani saya sembari mengerjakan segudang tugas perkuliahan dan aktivitas lain yang melelahkan,oke pada entri blog kali ini saya akan menjabarkan pertemuan ke 3 kami dengan bapak Abdul Rahman pada hari Senin 26 maret yang lalu

Perkuliahan diawali dengan mereka ulang sebuah film Bollywood bergenre komedi yang berjudul PK,tentu tidak dalam durasi penuh yaa :) kami melanjutkan sebagian scene dari film tersebut dan dilanjutkan dengan diskusi,langsung saja kita lihat reviewnya

Berikut saya kutip profil film India tersebut dari situs review IMDB


PK- pee kay (2014)
PK Film drama komedi satir Hindi besutan Rajkumar Hirani, dengan produser Rajkumar Hirani dan Vidhu Vinod Chopra, produksi Vinod Chopra Films-Rajkumar Hirani Films, berdurasi 153 menit dengan bujet sekira USD 13 juta.
Sinopsis :
Sosok alien dengan sososk tubuh  manusia (Aamir Khan)  mendarat di bumi dengan tujuan melakukan riset tentang perilaku manusia bumi. Namun saat terdampar di Rajashtan, peralatan remote controlnya dicuri oleh penduduk setempat, berusaha merebut kembali [eralatan tersebut namun hanya didapatkan radio transistor milik sang pencuri. Pelajaran awal yang diperoleh di bumi adalah bahwa manusia tidak sopan jika tidak berpakaian, maka ia  mencuri pakaian dan uang dari pasangan yang sedang asyik bercinta di dalam mobil yang jendelanya terbuka. Berteman dengan Bhairon Singh(Sanjay Dutt) yang menganggap ia hanya seorang  amnesia, kemudian diperkenalkan dengan adat kebiasaan setempat. Sang alien yang memiliki cara untuk menyerap ilmu manusia dengan cara yang unik dianggap mengganggu kepantasan, yang oleh Bhairon dianggap bahwa ia memiliki hasrat seksual yang tinggi dan dibawa ke tempat prostitusi. Di tempat itulah sang alien menyerap ilmu dan bahasa setempat. Perjalanan sang alien mencari peralatan tersebut membawanya ke New Delhi. Di tempat tersebut karena perilakunya yang unik diberikan julukan PK (Peekay), maka jadilah sang alien tersebut bernama PK. Dalam pencarian alat yang hilang tersebut, beberapa orang menyatakan bahwa hanya Tuhan lah yang bisa membantunya meneukan alat tersebut, maka PK pun mencari Tuhan untuk minta tolong menemukan peralatan tersebut.
 Diketahui alat tersebut dimiliki oleh seorang pemuka agama Tapasvi Maharaj (Saurabh Shukla) yang menyatakan bahwa alat tersebut merupakan kiriman Tuhan yang diperoleh dari Himalaya dan enggan untuk diberikan kembali ke PK.Adalah seorang reporter TV bernama Jaggu (Anushka Sharma) yang bertemu dengan seorang pemuda bernama Sarfaraz (Sushant Singh Rajput) dan kemudian jatuh cinta dan bermaksud untuk menikah. Ayah Jaggu yang merupakan pemuka agama dan tokoh masyarakat menentang keinginan Jaggu tersebut karena Sarfaraz berbeda agama dengan Jaggu. Cerita bergulir tentang bagaimana PK berusaha mendapatkan kembali alat tersebut untuk bisa kembali ke planetnya dan hubungannya yang berada di tengah percintaan Jaggu-Sarfaraz.


Analisis


film ini sangat kental dengan bumbu religi yang dihasilkan oleh pemikiran sang karakter utama "peekay",sekaligus film ini menegaskan bahwa terjadinya suatu kekeliruan faham yang ditimbulkan dalam kaum beragama itu sendiri yang tentunya menimbulkan konflik internal atas ulah perbuatan oknum yang mencari ketenaran dan keuntungan mengatasnamakan agama.

bagaimana tidak,tokoh pemuka agama seperti Tapaswi saja dengan beraninya mengatasnamakan kuasa tuhan sebagai dalih untuk meraup keuntungan melalui sela dalam pelaksanaan ibadah dan ketentuan perilaku dalam agama.Sehingga dengan trik itu banyak orang merasa mereka wajib melakukannya karena berkaitan atau berelevansi dengan agama.

Peekay juga menyiratkan penggambaran dalam kehidupan nyata bagaimana masyarakat kita beragama,terkadang perlu diadakannya pemahaman lanjut supaya tak terjadi "wrong number" seperti yang dilontarkan oleh peekay dimana mereka melakukan hal yang salah dalam tata cara beribadat,kesalahpahaman tersebutlag yang dimaksud oleh sang sutradara penyunting cerita tersebut.  


Amanah dari film ini menurut saya seperti yang dikutip oleh peekay bahwa tuhan itu ada disetiap dalam diri kita,diri kita lah yang membuat adanya diferensiasi antar umat dan perbedaan pola pikir sehingga terjadinya pertentangan.

Sekian dari postingan blog saya kali ini

Wassalamualaikum wr.wb



Komentar